Kita pasti sering dengar
kalau “Hemat pangkal kaya”. Tapi kira-kira percaya tidak, boros itu juga bikin
kaya? Kenapa bisa begitu????? Maksud saya disini adalah “boros untuk sedekah”,
bukan boros harta tanpa ada alasannya. Kalau dibuat istilah khusus, “boros
sedekah pangkal kaya”. Kita bisa memborong dua keistimewaan sekaligus, yaitu
kaya hati dan harta.
Saudaraku, lebih jauh lagi, Ustadz
kondang kita yang tidak asing lagi dengan konsep sedekahnya, yaitu Ustadz Yusuf
Mansur, memiliki konsep yang sangat logis dan praktis dalam menyampaikan konsep
sedekah.
Di dalam buku karya beliau “The Miracle of Giving”, disebutkan bahwa
dalam Al-Qur’an surat al-An’am: 160, Allah
menyebutkan bahwa Dia menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau
berbuat baik. Bahkan, di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 kali lipat.
Di dalam buku itu, Ustadz Yusuf Mansur berkata, “Apa yang sudah kita ketahui
ini akan menjadi ilmu buat kita. Sehingga jika kesusahan dalam hal finansial,
kita nggah usah minta tolong orang lain, tapi langsung minta tolong kepada
Allah.”
Beberapa tips menjadi kaya ala
Ustadz Yusuf Mansyur :
1. Shalah
Dhuha 4 rakaat (dilaksanakan dalam 2 rakaat-2 rakaat0 dapat membuka pintu
rezeki.
2. Meminta
pada Allah saat shalat Tahajud.
3. Memelihara
dan memberi anak yatim.
4. Sedekah
10% dari penghasilan, karena 2,5% saja tidak cukup.
5. Sedekah
10% dari jumlah yang diinginkan. Dengan konsep ini, jika kita ingin membeli
rumah seharga Rp 100 juta, maka kita harus bersedekah sekitar Rp 10 juta
terlebih dahulu. Karena beginilah matematika sedekah menurut Ustadz Yusuf
Mansyur.
10
– 1 = 19
Dalam matematika
biasa, memang 10 – 1 adalah 9. Namun karena Allah menjanjikan balasan 10x
lipat, maka minimal kita akan mendapatkan 19. Jika perhitungan dilanjutkan maka
akan seperti ini:
10 – 2 = 28
10 – 3 = 37
10 – 4 = 46
10 – 5 = 55
10 – 6 = 64
10 – 7 = 73
10 – 8 = 82
10 – 9 = 91
10
– 10 = 100
Jadi, sekarang
agak ‘masuk akal’ kan jika ingin membeli rumah Rp 100 juta maka harus
bersedekah Rp 10 juta dulu.
Kembali kita berbicara tentang
seorang Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Kita akan sampai pada
kesimpulan bahwa semakin kita rela dan banyak bersedekah, maka semakin banyak
pulang yang akan kita dapatkan. “To Give in
Order to Get” menurut Vitale, adalah suatu hukum universal, seperti
terangkum dalam buku The Greatest
Money-Making Secret in History!
Di
dunia bisnis modern, dirumuskan konsep Entrepreneurial Intelligence, yang salah
satunya adalah The Power of Giving:Give and be Grateful, beramal dan bersyukur.
Sebagaimana telah dilakukan oleh para maestro dunia seperti Andrew Carnegie,
Bill Gates, John Rockefeller, maupun Alfred Nobel.
Kedermawanan perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) pun kini jadi etika bisnis global.
Bank-bank di Eropa misalnya, hanya mau menyalurkan kredit kepada perusahaan
yang telah mengamalkan CSR dengan baik. Begitu pula dengan Nwe York Stock
Exchange, memiliki Dow Jones Sustainability Index untuk menilai saham-saham
yang dikategorikan memiliki Corporate Sustainability dengan salah satu
kriterianya implementasi CSR. Pun, London Stock Exchange punya Socially
Responsible Investment Index. Sedang Financial Time Stock Exchange sejak tahun
2001 punya FTSE 4Good. Belakangan, pasar modal Asia, yakni Hangseng Stock
Exchange (Hongkong) dan Singapura Stock Exchange, mengikuti jejak itu.
Hal di atas merupakan fakta global,
yang perlu saya paparkan. Karena, kalau kita bicara lagi tentang matematika
sedekah, bisa dikatakan bahwa kalkulasi duniawi juga berlaku universal.
Artinya, tanpa pandang agama, siapapun yang suka berderma/memberi akan
memperoleh dunianya. Ininlah cermin sifat Maha Pengasih Allah Ta’ala. Buktinya,
ada lagi yang membuat kita terheran-heran, yaitu seperti yang pernah dimuat di
majalah Fortune, daftar manusia paling tajir bin kaya di dunia pada tahun 2007
berturut-turut adalah: Carlos Slim Helu dengan kekayaan 60 milyar USD, Bill
Gates dengan 58 milyar USD, dan Warren Buffet dengan 42 milyar USD. Ternyata,
setelah ditelusuri mereka tak lain adalah manusia-manusia yang paling banyak
berderma pada tahun itu.
Saudaraku, beruntunglah kita yang
mukminin bila menyadari akan hikmah di balik sedekah ini. Di samping akan
mendatangkan kekayaan materi, juga akan menghadirkan kekayaan hati. Ada rasa
yang berbeda dan kelegaan yang tak bisa dikatakan jika kita rajin bersedekah.
Kelpangan hati maupun materi menjadi terbentang luas dalam kehiduan kita,
seiring dengan seberapa sering dan gencarnya kita bersedekah. Dan akhirnya, tak
ada alasan bagi kita untuk takut miskin dan mengalami kesempitan hidup maupun
materi! Maka dari itu, mari bersedekah....
Note : Isi
materi ini ditulis ulang dari Buku ”Sedekahkan 1 dapatkan 700 kali lipat” oleh
Bahirul Amali, halaman buku 89-92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar